Terpesona aku melihat wajahnya.
Tak kala aku duduk didekatnya.
Sebiduk seiring aku menyeberang.
Berperahu menyeberang sungai musi.
Kan kutegur dia namun hati enggan.
Tak sabar hati ingin menyapanya.
Tak segan-segan aku meliriknya.
Sekilas tampak olehku senyumnya.
Ombak pun datang.
Perahuku pun oleng.
Tersentuhlah ia olehku.
Terkejut tiba-tiba ia menolehku.
Kugenggam tangannya yang halus mulus.
Namun sayang seribu kali sayang.
Sang biduk telah merapat kepantai.
Tembang ini populer dan dibawakan oleh Alfian diakhir tahun 60-70'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar